Wednesday 16 February 2011

Jadi aku layak untuk sedih ka?

nasihat orang memang mudah, nak aplikasi pada diri sendiri itu payah kot. haih!
lagi lagi nasihat tentang cerita sendiri,
lagi mudah,
boleh saja taip laju-laju dengan rasa sendiri campur-campur,
sebab ada rasa sendiri,
jadi campur macam-macam,
masam, manis,
tapi banyaknya pahit kot,
hahaha *gelak lebar sebab pahit sangat (:
jadi mulalah sibuk nak bernasihat panjang-panjang,
begini, begini jangan begitu,
nasihat yang macam amaran sila jangan jadi begini,
sila jangan,
tolong jangan,
sebab serius rasanya bengong kuasa infiniti,
sebab serius rasanya bengong kuasa infiniti,
sebab serius rasanya bengong kuasa infiniti,



sekarang sedang fikir, sempat lagi ke nak aplikasi apa yang aku nasihatkan orang, sempatkah eh?




kalau tak sempat, rasanya memang tiada kesempatan kot, 
jadi aku layak untuk sedih ka?



Sunday 13 February 2011

Secawan kopi, kita kalah


gambar dari sini

secawan kopi
aku,
bancuh pekat-pekat,
hitam likat,
sampai mata tak tembus dasar cawan,
biar tajam pandang dasar buku ratus-ratus muka surat,
bisa baca faham ribu juta patah kata,
bukan baca-baca tapi hilang,
macam mimpi,
kopi yang
hitam,
pekat,
likat,
wajib pahit itu,
jadi pelik,
bila rasanya,
kosong dibalik warna pekat hitam.
















ini lebih dari kopi dan sepotong mimpi,
.kiki.
061010@11.38 malam

Bila engkau sedang bersukaria





Bila engkau sedang bersukaria
renunglah dalam-dalam
ke lubuk hati
disanalah nanti engkau dapati
bahwa hanya yang pernah membuat derita
berkemampuan memberimu bahagia


Jika engkau berdukacita
renunanglah lagi, ke lubuk hati
disanalah pula bakal kau temui
bahawa sesungguhnya
engkau sedang menangisi
sesuatu yang pernah
engkau syukuri

~ Khalil Gibran